ALIRAN-ALIRAN
DALAM SENI RUPA
Para ahli berpendapat bahwa seni rupa
Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi.yang disebut zaman Klasik.
Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya
berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek
kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa.
Perhatian
manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan
pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam
bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia
perkembangan
seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau
menentang aliran-aliran sebelumnya.
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya
revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia
lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social,
tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan
karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka
dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai
dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis
pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan
Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga
anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya
menangis di sebelah kanan.
Lukisan
ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan
kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap negara. J.L. David merupakan pelopor
aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat rasional, objektif, penuh dengan
disiplin dan beraturan serta bersifat klasik. Tokoh penerus J.L. David dalam
Neo-Klasik adalah Jean August Dominique Ingres (1780-1867)
Ciri-ciri Lukisan Neo-Klasik :
a. Lukisan terikat pada norma-norma
intelektual akademis.
b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c. Batasan-batasan warna bersifat
bersih dan statis.
d. Raut muka tenang dan berkesan agung.
e. Berisi cerita lingkungan istana.
f. Cenderung dilebih-lebihkan.
2.
Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana
Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak
hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. Lukisan-lukisan
romantik cenderung menampilkan hal yang berurusan dengan perasaan seseorang
(sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik) dan eksotik, kerinduan pada masa
lalu digunakan untuk perasaan dari penontonnya, kecantikan dan ketampanan
selalu dilukiskan. Tokoh-tokohnya antara lain Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean Francois Millet.
Tokoh
yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji
romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul
“RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita),
sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar
atau tragedi yang
dahsyat.
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut
:
a. Lukisan mengandung cerita yang
dahsyat dan emosional.
b. Penuh gerak dan dinamis.
c. Warna bersifat kontras dan meriah.
d. Pengaturan komposisi dinamis.
e. Mengandung kegetiran dan menyentuh
perasaan.
f. Kedahsyatan melebihi kenyataan.
3. Aliran Realisme
Realisme
merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama
Courbet dari Perancis mengatakan, “Tunjukkanlah kepadaku malaikat, Maka aku
akan melukisnya, artinya ia tidak akan melukis
sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata).
Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu
dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave
Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang
kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit
seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll
Tokoh-tokohnya antara lain Jean Francois, Millet, dan Honore Daumier.
Tokoh-tokohnya antara lain Jean Francois, Millet, dan Honore Daumier.
4.
Aliran Naturalisme
Aliran
Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.
Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari
aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan
alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi
terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet
yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert
sebagai tokoh realisme.
Realismenya
Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan
realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena
prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para
pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh
Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5.
Aliran Impresionis
Apabila
ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya
tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan
tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran
impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap
lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste
Renoir (1841-1919).
Pelukis
ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa
busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena
melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai
kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud
tertentu. Tokoh-tokohnya antara lain Eduard Manet, Claude Monet, Auguste Renoir, Edward Degas dan
Mary Cassat.
Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada
tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan
dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850)
adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh
lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di
Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan
aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan
ataupun tekanan batin. Pelopornya adalah Vincent Van Gogh,
Paul Klee, Emile Nolde, W. Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama
fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.
Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak
objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana
0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri
dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis
fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti
dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme
yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia
berkata, “Saya lebih mencintai Van Gogh dari
pada Ayah saya”. Toko-tokohnya Antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakan bahwa
bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk
yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada
satu titik tengah. Karya
Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris
digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang
sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh
ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran
Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi
atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi
dua yaitu: Abstrak
Kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik
murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokoh aliran ini berasal dari Rusia
yaitu Malivich. Abstrak
Nonfiguratif, yaitu
abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana
garis mewakili garis, warna mewakili warna dan sebagainya.
Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily Kadinsky dan Naum Goba.
10. Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap
aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung
menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti, pesta arak-arakan, perang dll. Tokoh aliran ini antara lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T Marineti.
11. Aliran dadaisme
Aliran
dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini
mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri
aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar
belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang
yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika
di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni.
Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
12. Aliran Surealisme.
Aliran
surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud
mengenai ketidaksadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil
tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. Tokoh surealis yaitu
Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona Mirod.
Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona Mirod.
13. Pop Art
Pop
art merupakan seni grafis yang menggabungkan foto serta permainan warna yang
berani terkadang di sertai dengan penggunaan simbol simbol sebagai ciri khas
dari si pembuat. Desain pop art juga terkenal dengan penggunaan teks berukuran
besar dengan stroke atau outline yang tebal.
Pop
art sendiri lahir di Inggris dan juga Amerika pada tahun 1950-an yang di
populerkan oleh Lawrence Alloway seorang Kurator sekaligus kritikus dari
Inggris. Nama pop art itu sendiri berasal dari kata Popular Mas Cultur namun
orang lebih mengenalnya dengan sebutan Pop Art.
Pada
awalnya , Pop art merupakan bentuk reaksi dari perkembangan seni Abstrak atau
Expresionisme pada saat itu. Dengan mengambil ciri khas desain iklan dan komik.
Salah satu bentuk awal desain Pop art adalah karya dari Richard Hamilton, Jhon Mchale dan Jhon Voelcker pada tahun 1956 yang berjudul "Just What is it that makes today's homes so different, so appealing?”. Karya tersebut berupa penggabungan potongan gambar dari berbagai sumber.
Salah satu bentuk awal desain Pop art adalah karya dari Richard Hamilton, Jhon Mchale dan Jhon Voelcker pada tahun 1956 yang berjudul "Just What is it that makes today's homes so different, so appealing?”. Karya tersebut berupa penggabungan potongan gambar dari berbagai sumber.
Seiring
dengan perkembangan jaman desain pop art tidak hanya di tuangkan dalam media
cetak, sablon kaos, aksesoris motor , tapi di gunakan juga untuk mempercantik
rumah, untuk bagian luar ataupun dalam. mungkin anda pernah melihat bangunan
rumah dengan banyak warna yang berani, model sofa atau kursi yang unik, ini
merupakan sebuah perkembangan dari dunia desain Pop art.
Untuk
program yang di gunakan anda bisa menggunakan program grafis seprti Corel Draw
, Photoshop ataupun program grafis lainya. Gimana anda tertarik untuk lebihmendalami
atau mempelajari desain pop art ini ? Silahkan anda cari referensi di internet
ataupun majalah majalah desain grafis.
Tokoh-tokohnya
antara lain Andy Warhol, Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes
Oldenburg dan Cristo. Di Indonesia yang menganut aliran
ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri sebagai Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar